Kiera Clinic
  • Tentang Kami
    • Sejarah Pendirian
    • Visi, Misi & Nilai
    • Struktur Organisasi
    • Kerjasama
  • Our Team
    • Dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP, FIHA
    • Dr. Kika Sri Utami Suwarto SpA, M.Kes.
    • Dr. Muhamad Radyn Haryadi Widjaya Sp.D.V
    • Dr. Marlond Rainol Leleulya, Sp.P
    • Dr. Maria Oswari SpS
    • Siti Sarah. M.Psi
    • Dr. Romi Tamsil
    • Dr. Ayu Ameliya
    • Dr. Christine Natalia Tjong
    • Dr. Nida Ankhofiyya
  • Pelayanan
    • Kiera Angsamerah
    • Klinik Khitan/Sunat >
      • Informasi Khitan
      • Informasi Khitan
    • Klinik Anak >
      • Vaksinasi Anak
    • Klinik Gizi >
      • Konsultasi Pengelolaan Berat Badan
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah >
      • ABPM
      • Echocardiography
      • Elektrokardiografi (EKG)
      • Holter
      • Treadmill Stress Test
    • Klinik Kulit
    • Kiera Skin & Beauty >
      • PICO LASER
    • Klinik Paru
    • Klinik Psikologi
    • Klinik Saraf
    • Klinik Umum
    • Medical Check Up
    • Pelatihan RJP/BHD >
      • BHD untuk untuk Bayi (0 hingga 12 Bulan)
      • BHD untuk Anak-Anak (1 Tahun hingga Pubertas)
      • BHD untuk Dewasa
      • Penggunaan Defibrillator Eksternal Otomatis (AED)
      • AED untuk Anak-anak dan Bayi
      • Pemberian Bantuan Napas
      • Penanganan Sumbatan Jalan Napas (Choking)
      • BHD Pada Kondisi Khusus
    • Pelayanan Farmasi >
      • Informasi Obat
    • Pelayanan Mobile >
      • MCU Mobile
      • Vaksinasi Mobile
    • Pemeriksaan Laboratorium
    • Layanan Home Care
    • Vaksinasi >
      • BCG
      • Campak
      • Cervarix
      • Flubio HL
      • Fluarix Tetra
      • Gardasil
      • Havrix Junior
      • Menivax
      • PCV 13
      • Varicella
  • Pendaftaran
    • Konsultasi Dokter
  • Home Care
  • Informasi Kesehatan
    • Artikel Kesehatan
    • Kajian Kesehatan Islam
    • Pesan Konten
  • BERITA
    • Event Klinik Kiera
    • Informasi Lowongan Pekerjaan

ARTIKEL KESEHATAN

​Keloid dan Cara Mengatasinya

23/4/2024

Comments

 
Picture
Keloid merupakan pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan di tempat luka sembuh. Berbeda dengan jaringan parut biasa, keloid bisa tumbuh lebih besar dari luka asli dan tidak menyusut seiring waktu. Keloid sering kali terasa gatal atau nyeri, dan meski tidak berbahaya secara medis, seringkali menimbulkan masalah estetika serta rasa tidak nyaman.

Penyebab Keloid
Keloid terbentuk karena proses penyembuhan yang tidak terkendali di mana tubuh terlalu banyak memproduksi kolagen di area luka. Faktor genetik berperan penting dalam pembentukan keloid, sehingga seseorang lebih mungkin mengalami keloid jika memiliki keluarga dengan kondisi serupa. Keloid lebih sering terjadi pada orang dengan warna kulit lebih gelap.

Faktor Risiko
Pemahaman tentang faktor risiko yang berkontribusi terhadap pembentukan keloid sangat penting untuk pencegahan dan manajemen kondisi ini. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai masing-masing faktor risiko yang dapat mempengaruhi pembentukan keloid:

1. Jenis Kulit
Individu dengan kulit lebih gelap, khususnya orang-orang Afrika, Hispanik, dan Asia Tenggara, memiliki predisposisi genetik yang lebih tinggi untuk pembentukan keloid. Hal ini dikaitkan dengan perbedaan dalam mekanisme biologis kulit yang membuat kulit ini lebih reaktif terhadap trauma dengan produksi kolagen yang berlebihan selama proses penyembuhan.
Penyebab pasti dari kecenderungan ini belum sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian menunjukkan bahwa ada pola ekspresi genetik tertentu yang berperan dalam respons inflamasi dan pembentukan jaringan parut yang berlebihan.

2. Riwayat Keluarga
Keloid seringkali memiliki komponen keturunan yang kuat. Jika anggota keluarga dekat memiliki keloid, risiko seseorang untuk mengembangkan keloid meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa faktor genetik memainkan peran penting dalam predisposisi keloid.
Mengetahui riwayat keluarga dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait dengan intervensi medis atau prosedur yang mungkin memicu pembentukan keloid, seperti operasi atau tato.

3. Usia
Keloid paling sering terjadi pada individu berusia antara 10 dan 30 tahun dan lebih jarang terjadi pada orang lanjut usia. Hal ini mungkin karena perubahan dalam respons penyembuhan kulit seiring dengan usia.
Selain itu, aktivitas hormonal yang tinggi selama masa remaja dan awal dewasa dapat berkontribusi terhadap pembentukan keloid, mengingat bahwa periode ini sering kali melibatkan perubahan fisik dan hormonal yang signifikan.

4. Lokasi Luka
Keloid cenderung terbentuk di area tubuh tertentu di mana kulit mengalami ketegangan yang lebih besar. Area ini termasuk dada, bahu, leher, telinga, dan lengan atas. Penjelasannya adalah bahwa daerah-daerah ini sering mengalami gerakan yang ekstensif dan berulang, yang dapat memicu pembentukan keloid.
Luka yang terjadi di area yang memiliki ketegangan tinggi seperti sternum (tulang dada) sangat rentan terhadap keloid. Tindakan seperti operasi jantung terbuka atau prosedur kosmetik di area ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menghasilkan keloid.

Memahami faktor risiko ini dapat membantu dalam mengidentifikasi individu yang berpotensi tinggi untuk mengembangkan keloid dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat. Penanganan awal dan pencegahan yang efektif terutama penting bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi untuk mengembangkan keloid, termasuk menghindari piercing atau operasi yang tidak perlu di area berisiko, serta penggunaan pengobatan profilaktik seperti gel silikon setelah cedera atau operasi.

Pengobatan dan Pengelolaan Keloid
Mengelola keloid melibatkan serangkaian terapi yang dapat disesuaikan berdasarkan ukuran, lokasi, dan ketahanan keloid tersebut terhadap pengobatan sebelumnya. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan :

1. Krim dan Salep
Gel Silikon: Gel atau lembaran silikon digunakan sebagai salah satu pengobatan lini pertama untuk keloid. Penggunaannya yang rutin dapat membantu memadatkan keloid, membuatnya menjadi lebih datar, dan mengurangi gatal atau rasa tidak nyaman. Gel silikon bekerja dengan menghidrasi jaringan parut dan mengatur produksi kolagen.
Krim Kortikosteroid: Krim ini diterapkan langsung pada keloid untuk mengurangi inflamasi dan ukuran. Penggunaan jangka panjang dapat diperlukan untuk melihat hasil yang signifikan dan harus diawasi oleh spesialis untuk menghindari efek samping.

2. Suntikan Steroid
Kortikosteroid: Injeksi ini sering digunakan untuk keloid yang lebih tebal dan keras. Suntikan steroid dapat mengurangi ukuran, ketebalan, dan kemerahan keloid. Suntikan biasanya diberikan sekali setiap 4 hingga 6 minggu selama beberapa bulan. Terapi ini efektif untuk banyak pasien, namun beberapa mungkin mengalami nyeri pada saat pengobatan.

3. Terapi Laser
Laser fraksional atau pulsed-dye laser efektif untuk mengurangi kemerahan dan tekstur keloid. Laser bekerja dengan merusak jaringan parut secara selektif untuk menginduksi regenerasi yang lebih terkontrol. Terapi ini seringkali membutuhkan beberapa sesi tergantung pada reaksi individu terhadap pengobatan, dan hasilnya bisa beragam.

4. Bedah
Pembedahan mungkin diperlukan untuk keloid yang besar atau yang menimbulkan ketidaknyamanan signifikan, seperti rasa sakit atau gatal. Metode ini menghilangkan jaringan parut secara fisik dan bisa memberikan hasil instan. Namun, risiko keloid kembali di lokasi yang sama sangat tinggi. Oleh karena itu, bedah sering dikombinasikan dengan terapi lain seperti injeksi steroid atau terapi radiasi pasca operasi untuk mengurangi kemungkinan kekambuhan.

5. Cryotherapy
Cryotherapy menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan jaringan parut abnormal. Prosedur ini lebih sesuai untuk keloid kecil dan dapat mengurangi kedalaman keloid dengan membatasi suplai darah ke area tersebut. Perawatan ini mungkin memerlukan beberapa sesi dan bisa menyebabkan pigmentasi pada beberapa individu.

Setiap opsi pengobatan memiliki kelebihan dan keterbatasan, serta efektivitas yang berbeda tergantung pada karakteristik keloid dan respons tubuh individu. Konsultasi dengan dermatologis adalah langkah penting untuk menentukan strategi pengobatan yang paling tepat, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran keloid, lokasi, sejarah perawatan sebelumnya, dan preferensi pasien. Selalu penting untuk mendiskusikan ekspektasi realistis dan potensi efek samping dari masing-masing pengobatan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Pencegahan
Pencegahan keloid sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko tinggi atau riwayat keloid sebelumnya. Strategi pencegahan yang efektif dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya keloid yang baru dan memperbaiki kualitas hidup secara signifikan. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Pengelolaan Luka yang Baik
• Kebersihan Luka: Pastikan semua luka, tidak peduli seberapa kecil, dibersihkan dan didesinfeksi dengan benar untuk mencegah infeksi yang dapat meningkatkan risiko pembentukan keloid.
• Penutupan Luka yang Tepat: Menggunakan teknik penutupan luka yang sesuai seperti jahitan, lem kulit, atau plester luka yang tidak menarik pada kulit dapat membantu mengurangi ketegangan pada jaringan dan mengurangi risiko keloid.
• Pemantauan Luka: Memantau luka saat penyembuhan berlangsung adalah kunci untuk mengintervensi dini jika tanda-tanda keloid mulai muncul.

2. Penggunaan Gel Silikon
• Penerapan Awal: Mengaplikasikan gel silikon pada luka begitu mulai menutup dapat sangat efektif. Gel silikon bekerja dengan menghidrasi luka dan mengurangi produksi kolagen berlebih, yang merupakan penyebab utama pembentukan keloid.
• Penggunaan Rutin: Gel atau lembaran silikon harus digunakan secara rutin, sesuai instruksi, selama beberapa minggu hingga bulan tergantung pada rekomendasi dokter.

3. Hindari Tindakan yang Tidak Perlu
• Piercing dan Tato: Menghindari piercing atau tato di area tubuh yang rentan keloid, seperti dada, bahu, dan punggung atas, sangat disarankan untuk orang dengan kecenderungan keloid.
Prosedur Bedah Elektif: Pertimbangkan risiko pembentukan keloid sebelum melakukan prosedur bedah kosmetik atau elektif lainnya, terutama di area yang terlihat.

4. Pendidikan Pasien
• Penyuluhan: Memberikan informasi kepada pasien tentang risiko dan pencegahan keloid sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko tinggi.
• Deteksi Dini: Mendorong pasien untuk segera konsultasi dengan dokter jika mereka melihat pertumbuhan jaringan yang tidak normal di area bekas luka.

5. Nutrisi dan Gaya Hidup
• Nutrisi yang Baik: Menjaga diet seimbang yang kaya akan vitamin C, E, dan zinc dapat membantu mendukung penyembuhan luka yang sehat.
• Berhenti Merokok: Merokok dapat mengganggu proses penyembuhan luka, jadi berhenti merokok adalah langkah penting untuk mencegah keloid.

Penutup
Mengenal keloid dan faktor-faktor yang berkontribusi pada pembentukannya adalah langkah pertama yang penting dalam mengelola kondisi ini. Dengan memahami berbagai pilihan pengobatan dan pencegahan, individu yang berisiko dapat mengambil tindakan proaktif untuk mengurangi kemungkinan pembentukan keloid serta mengelola keloid yang sudah ada dengan lebih efektif. Setiap metode pengobatan memiliki kelebihan dan juga keterbatasan, sehingga penting untuk memilih strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik Anda.

Untuk mendapatkan terapi yang optimal dan disesuaikan dengan kebutuhan Anda, kami di Klinik Kiera menawarkan konsultasi dengan spesialis kulit dan kelamin yang berpengalaman. Anda dapat berkonsultasi dengan Dr. Rina Munirah, SpKK, atau Dr. Radyn, SpKK, yang siap membantu Anda dengan solusi terbaik untuk pengelolaan keloid. Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami di nomor 0812 - 2200 - 2500.

Kami di Klinik Kiera berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dengan pendekatan yang personal dan empati, memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien. Mari kita bekerja sama untuk mengatasi keloid dan memulihkan kenyamanan serta kepercayaan diri Anda.
Comments

    Penulis

    Artikel di website ini dituliskan tim marketing dan juga oleh para dokter di Klinik Kiera diwaktu luangnya, Semoga bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan

    Picture

    Archives

    January 2025
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    August 2022

Lokasi Kami

Picture
Silahkan klik gambar peta untuk melihat posisi kami di Google Map

Hubungi Kami

Picture
Silahkan unduh kartu nama kami, scan untuk secara otomatis menyimpan nomor kami, atau klik untuk melihat tautan kami di LinkTree
  • Tentang Kami
    • Sejarah Pendirian
    • Visi, Misi & Nilai
    • Struktur Organisasi
    • Kerjasama
  • Our Team
    • Dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP, FIHA
    • Dr. Kika Sri Utami Suwarto SpA, M.Kes.
    • Dr. Muhamad Radyn Haryadi Widjaya Sp.D.V
    • Dr. Marlond Rainol Leleulya, Sp.P
    • Dr. Maria Oswari SpS
    • Siti Sarah. M.Psi
    • Dr. Romi Tamsil
    • Dr. Ayu Ameliya
    • Dr. Christine Natalia Tjong
    • Dr. Nida Ankhofiyya
  • Pelayanan
    • Kiera Angsamerah
    • Klinik Khitan/Sunat >
      • Informasi Khitan
      • Informasi Khitan
    • Klinik Anak >
      • Vaksinasi Anak
    • Klinik Gizi >
      • Konsultasi Pengelolaan Berat Badan
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah >
      • ABPM
      • Echocardiography
      • Elektrokardiografi (EKG)
      • Holter
      • Treadmill Stress Test
    • Klinik Kulit
    • Kiera Skin & Beauty >
      • PICO LASER
    • Klinik Paru
    • Klinik Psikologi
    • Klinik Saraf
    • Klinik Umum
    • Medical Check Up
    • Pelatihan RJP/BHD >
      • BHD untuk untuk Bayi (0 hingga 12 Bulan)
      • BHD untuk Anak-Anak (1 Tahun hingga Pubertas)
      • BHD untuk Dewasa
      • Penggunaan Defibrillator Eksternal Otomatis (AED)
      • AED untuk Anak-anak dan Bayi
      • Pemberian Bantuan Napas
      • Penanganan Sumbatan Jalan Napas (Choking)
      • BHD Pada Kondisi Khusus
    • Pelayanan Farmasi >
      • Informasi Obat
    • Pelayanan Mobile >
      • MCU Mobile
      • Vaksinasi Mobile
    • Pemeriksaan Laboratorium
    • Layanan Home Care
    • Vaksinasi >
      • BCG
      • Campak
      • Cervarix
      • Flubio HL
      • Fluarix Tetra
      • Gardasil
      • Havrix Junior
      • Menivax
      • PCV 13
      • Varicella
  • Pendaftaran
    • Konsultasi Dokter
  • Home Care
  • Informasi Kesehatan
    • Artikel Kesehatan
    • Kajian Kesehatan Islam
    • Pesan Konten
  • BERITA
    • Event Klinik Kiera
    • Informasi Lowongan Pekerjaan