Cukup sering terdengar ada artis atau tokoh terkenal, atau bahkan mungkin tetangga anda meninggal mendadak karena Maag. Apakah betul maag bisa menyebabkan kematian? Atau mungkin hal tersebut terjadi karena adanya salah diagnosis? Sebelum bahas lebih lanjut, saya akan bahas dulu soal maag.
Mengenal Maag Maag adalah istilah umum yang sering digunakan untuk merujuk pada rasa sakit atau ketidaknyamanan di ulu hati. Secara medis, kondisi ini lebih dikenal dengan istilah gastritis, yang merujuk pada peradangan, iritasi, atau erosi lapisan lambung. Maag merupakan kondisi yang cukup umum dan prevalensinya terus meningkat seiring dengan gaya hidup modern yang seringkali melibatkan makanan cepat saji, stres, dan gaya hidup yang kurang sehat. Bagaimana Tanda & Gejala Maag? Gejala maag bisa sangat beragam antara satu individu dengan individu lainnya, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gastritis yang dialami. Pada beberapa kasus, individu dengan gastritis kronis mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, tanda dan gejala maag yang umum dialami termasuk rasa sakit atau nyeri di bagian ulu hati, seringkali dirasakan sebagai sensasi panas atau terbakar. Nyeri ini bisa terasa kian memburuk atau membaik setelah makan. Selain itu, orang dengan gastritis juga bisa mengalami rasa kenyang di perut bagian atas setelah makan atau merasa kenyang lebih cepat saat makan. Gejala lainnya bisa berupa mual dan muntah. Gejala lain yang bisa muncul adalah perut kembung, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan karena asupan makanan yang berkurang. Dalam beberapa kasus yang berat, gastritis bisa disertai muntah bisa berwarna hitam atau berdarah, hal ini bisa menandakan perdarahan di dalam lambung. Pada kasus gastritis yang parah, tinja bisa berwarna hitam, yang menunjukkan adanya darah yang dicerna dalam tinja. Meski demikian, gejala ini cukup jarang terjadi. Gejala-gejala yang dibahas diatas, bisa hilang muncul dari waktu ke waktu, dan seringkali memburuk setelah konsumsi makanan atau minuman tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, atau biasanya jika sedang mengalami stres. Faktor Risiko dan Penyebab Maag Terdapat berbagai faktor risiko dan penyebab yang bisa memicu timbulnya gastritis atau kondisi yang dikenal dengan sebutan maag. Dua faktor besar yang paling umum adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat-obatan nonsteroid anti-inflamasi (NSAID) dalam jangka panjang. Infeksi oleh Helicobacter pylori merupakan faktor penyebab yang paling umum, sementara penggunaan NSAID dan obat pengencer darah bisa merusak lapisan lambung dan memicu inflamasi. Selain itu, faktor lain seperti konsumsi alkohol berlebihan, merokok, stres berat, dan kondisi autoimun juga bisa mempengaruhi kesehatan lambung dan memicu timbulnya gejala maag. Umumnya, kondisi ini ditandai dengan gejala seperti rasa sakit atau nyeri di ulu hati, rasa kenyang lebih cepat saat makan, mual, muntah, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya. Perlu juga diperhatikan peran makanan dan pola makan dalam kesehatan lambung kita. Konsumsi makanan dan minuman yang asam, pedas, dan mengandung banyak gas dalam jumlah banyak dan frekuensi tinggi dapat memperparah kondisi lambung yang sudah meradang. Maag dan Risiko Kematian Meskipun maag bisa sangat menyakitkan dan mengganggu, secara umum, kondisi ini tidak langsung mengancam jiwa. Namun, dalam beberapa kasus, komplikasi bisa terjadi, seperti pendarahan lambung atau perforasi (lubang di dinding lambung), yang bisa berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera. Namun, kematian mendadak akibat maag sangat jarang terjadi. Kematian biasanya terjadi sebagai akibat komplikasi yang parah dan tidak ditangani, seperti pendarahan masif atau sepsis (infeksi yang menyebar ke darah). Namun kedua ini sangat jarang terjadi dan biasanya butuh waktu yang cukup lama. Pasien biasanya memiliki cukup waktu untuk datang mencari pertolongan medis ke rumah sakit. Dengan kata lain, maag itu sendiri jarang menyebabkan kematian, tetapi komplikasinya yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Jika bukan maag, apa mungkin salah diagnosis? Gastritis atau maag sering kali ditandai dengan gejala seperti sakit perut, rasa kembung, mual, dan muntah. Namun, gejala-gejala ini juga dapat dialami oleh penderita kondisi lain. Sejumlah penyakit yang memiliki gejala serupa dan berpotensi menyebabkan kematian mendadak, termasuk:
Catatan Penting! Kondisi kesehatan dan keluhan rasa sakit seseorang bersifat dinamis dan terus berubah seiring berjalannya waktu. Nyeri perut, contohnya, bukanlah gejala yang eksklusif hanya untuk kondisi maag atau gastritis, ada banyak penyakit lain yang menyebabkan nyeri perut, namun dalam perjalanan penyakitnya, penyakit lain ini bisa mengakibatkan berbagai gejala lain yang mungkin berbeda. Karena itu, penting bagi dokter dan juga pasien untuk melakukan evaluasi dan pemantauan secara berkala terhadap keluhan dan gejala yang dialami. Gejala yang berubah atau memburuk bisa menjadi petunjuk bahwa kita mungkin mengidap kondisi lain selain maag. Misalnya, nyeri perut yang semula terasa di bagian tengah tetapi kemudian berpindah ke bagian kanan bawah bisa menjadi tanda adanya peradangan pada usus buntu. Keluhan seperti demam, mata yang menguning bisa jadi mengindikasikan kemungkinan pankreatitis atau batu empedu. Keluhan seperti sesak, keringat dingin, pingsan, lemas berlebih, bisa jadi mengindikasikan serangan jantung. Untuk memastikan diagnosis yang tepat, pemeriksaan penunjang bisa sangat membantu. Tes darah, tes urine, pemeriksaan fisik, EKG dan pencitraan seperti ultrasound atau CT scan bisa memberikan informasi yang lebih detail tentang penyakit yang sebenarnya di diderita. Penutup: Mengapa Banyak Selebriti atau Tokoh di Indonesia Dilaporkan Meninggal Akibat Maag? Pemberitaan kesehatan selebriti atau tokoh publik sering menjadi perhatian publik dan media. Termasuk di Indonesia, seringkali kita mendengar berita bahwa seorang selebriti atau tokoh meninggal 'akibat maag'. Namun, perlu dipahami bahwa apa yang disampaikan oleh pasien atau keluarganya mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan diagnosis medis yang sebenarnya. Dalam praktik medis, dokter dan tenaga kesehatan lainnya diharuskan untuk merahasiakan informasi tentang kondisi kesehatan pasien mereka, termasuk penyakit yang diderita dan perawatan yang diberikan. Prinsip kerahasiaan ini adalah bagian dari kode etik medis dan penting untuk melindungi privasi pasien. Oleh karena itu, informasi yang diberikan oleh pasien atau keluarga mungkin hanya sebatas informasi yang mereka mengerti atau yang mereka rasa dapat dibagikan kepada publik. Selain itu, kondisi maag atau gastritis sendiri memang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tetapi sangat jarang menjadi penyebab langsung kematian. Kondisi ini biasanya dapat diatasi dengan perubahan pola makan, pengobatan, dan perawatan medis lainnya. Namun, gejala maag, seperti nyeri perut dan rasa tidak nyaman di perut, dapat juga disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan lain yang lebih serius. Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami keluhan 'maag' yang berulang atau tidak membaik dengan pengobatan standar, sangat disarankan untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. Mungkin ada kondisi kesehatan lain yang menyerupai maag dan memerlukan penanganan lebih serius. Jangan biarkan kesalahpahaman atau ketidaktahuan mengenai kesehatan mengancam kualitas atau bahkan jenjang hidup Anda. Kesehatan adalah aset yang sangat berharga, dan tidak ada yang lebih penting daripada menjaga dan merawatnya dengan baik. Semoga apa yang disampaikan pada artikel ini bermanfaat untuk sahabat. Jika dinilai bermanfaat silahkan dishare. Terimakasih telah membaca artikel ini sampai selesai. Salam Sehat! Dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Klinik Kiera |
PenulisArtikel di website ini dituliskan tim marketing dan juga oleh para dokter di Klinik Kiera diwaktu luangnya, Semoga bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan Archives
June 2024
|