Belum lama ini ada video cukup banyak di share di WA, kemudian teman yang menanyakan "Apa betul makan banyak nanas bagus untuk Jantung?". Ini bukan pertanyaan pertama, dulu juga pernah ada pembaca yang menanyakan hal ini. Karenanya kami merasa perlu untuk mengulasnya melalui tulisan ini.
Konsumsi nanas dikaitkan dengan keberadaaan Bromelain yang terkandung cukup banyak didalam nanas. Bromelain adalah enzim proteolitik yang terutama ditemukan dalam nanas yang pertama kali diisolasi pada tahun 1891 oleh Vicente Marcano, seorang kimiawan Venezuela, melalui fermentasi buah nanas. Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Russell Henry Chittenden dan timnya pada tahun 1892, yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang enzim ini. Bromelain diperkenalkan sebagai suplemen terapeutik pada tahun 1957, dengan kandungan aktifnya ditemukan dalam jus dan batang tanaman nanas, Ananas comosus. Batangnya mengandung bromelain lebih banyak dibandingkan buahnya. Sekarang bromelain sebagai suplemen diproduksi sebagai produk sampingan di pabrik jus nanas. Enzim ini diekstrak dari hampir semua bagian aerial tanaman nanas, termasuk kulit, daun, batang, dan buah, meskipun hanya buah dan batang yang mengandung jumlah signifikan. Suplemen Bromelain digunakan untuk berbagai tujuan terapeutik, seperti mengurangi rasa sakit dan pembengkakan akibat cedera atau operasi, meringankan arthritis, menyembuhkan luka bakar, meningkatkan fungsi paru-paru dalam infeksi saluran pernapasan, dan membantu pencernaan. Bagaimana efek Bromelain terhadap Jantung dan Pembuluh Darah? Ada beberapa beberapa penelitian yang meneleliti penggunaan bromelin pada penyakit jantung dan pembuluh darah. Berikut ini adalah ringkasan dari beberapa penelitian tersebut:
Berdasarkan literatur yang telah ditinjau, bromelain, yang merupakan ekstrak dari nanas, tampaknya memiliki beberapa efek menguntungkan untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Bromelain dapat mengurangi agregasi trombosit (penggumpalan sel darah), yang membantu dalam mencegah pembentukan gumpalan darah sehingga kondisi serius seperti trombosis (pembentukan gumpalan dalam pembuluh darah) yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung atau otak dapat dicegah. Selain itu, bromelain menunjukkan potensi sebagai agen antiinflamasi. Inflamasi adalah faktor risiko utama untuk aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan arteri, yang dapat berujung pada serangan jantung atau stroke. Dengan mengurangi inflamasi, bromelain dapat membantu mengurangi risiko kondisi kardiovaskular ini. Kedua hal tersebut mengindikasikan adanya potensi bromelain dalam melindungi jantung. Jadi apakah makan banyak nanas bagus untuk jantung dan pembuluh darah Anda? Kembali ke judul awal artikel ini, "Apakah makan banyak nanas bagus untuk jantung dan pembuluh darah Anda?" Jawabannya tidak sepenuhnya hitam putih, tapi mari kita telusuri beberapa fakta. Pertama, terkait keberadaan bromelain yang ditemukan di nanas, terutama dalam batang dan jusnya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Enzim ini telah dikenal karena properti antiinflamasi dan antitrombotiknya, artinya dapat membantu mengurangi inflamasi dan risiko pembentukan gumpalan darah. Ini penting karena kedua kondisi ini merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Meskipun bromelain dalam nanas berpotensi bermanfaat, konsentrasinya dalam buah mungkin tidak cukup tinggi untuk memberikan manfaat terapeutik yang sama seperti yang ditemukan dalam suplemen bromelain. Suplemen bromelain umumnya tersedia dalam bentuk kapsul atau tablet dan dosisnya bervariasi tergantung pada kekuatan dan tujuan penggunaan. Dosis umum berkisar antara 80 hingga 400 miligram per hari - diberikan sehari 3x. Sementara itu, konsentrasi bromelain dalam satu buah nanas mungkin jauh lebih rendah. Hal ini berarti bahwa untuk mendapatkan efek terapeutik yang sama dengan suplemen, seseorang mungkin harus mengonsumsi nanas dalam jumlah yang sangat banyak, ini tentunya sesuatu yang tidak praktis. Selain kandungan bromelainnya, ada aspek lain dari nanas yang perlu dipertimbangkan, yaitu sifat asamnya. Nanas mengandung asam sitrat dan asam askorbat, yang memberikan rasa asam dan segar. Namun, konsumsi nanas dalam jumlah besar dapat menyebabkan beberapa masalah, terutama bagi mereka yang memiliki lambung sensitif atau kondisi seperti gastritis atau refluks asam. Asam dalam nanas dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri pada beberapa individu. Meski demikian, nanas tetap merupakan pilihan yang baik untuk diet sehat. Nanas kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan lainnya yang mendukung kesehatan jantung. Makan nanas sebagai bagian dari diet yang seimbang dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan, terutama bila dikombinasikan dengan gaya hidup sehat lainnya seperti olahraga teratur dan diet rendah lemak jenuh… tapi ingat jangan dikonsumsi terlalu banyak, sesekali saja, kombinasikan dengan buah lain. Bagaimana secara medis, apakah dokter boleh merekomendasikan suplementasi Bromelain ini untuk pasiennya Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi manfaat bromelain untuk kesehatan jantung, masih belum ada cukup bukti klinis yang kuat dan konsisten yang mendukung penggunaannya secara luas dalam pengelolaan penyakit jantung. Kebanyakan studi yang ada bersifat eksploratif atau praklinis, dan belum ada cukup uji klinis skala besar yang menunjukkan efektivitas dan keamanan bromelain dalam mengobati penyakit jantung. Belum ada penelitian yang menemukan secara jelas dosis optimal, cara penggunaan bromelain dan manfaat nyata bromelain untuk kesehatan kardiovaskular. Tanpa pemahaman yang jelas tentang berapa banyak dan bagaimana bromelain harus digunakan, sulit untuk mengintegrasikannya ke dalam panduan pengobatan. Dalam dunia kedokteran, terutama dalam pengelolaan penyakit jantung, panduan tatalaksana suatu penyakit biasanya didasarkan pada bukti klinis yang solid dan uji coba yang terkontrol dengan baik. Hingga saat ini, bromelain belum melewati tahapan ini dengan cukup untuk dijadikan rekomendasi standar. Ada kekhawatiran terkait potensi interaksi bromelain dengan obat-obatan lain, terutama yang berpengaruh terhadap koagulasi darah. Keselamatan pasien adalah prioritas utama, dan tanpa data yang cukup tentang interaksi obat dan efek samping, profesional medis mungkin enggan merekomendasikan bromelain. Daftar Pustaka
|
PenulisArtikel di website ini dituliskan tim marketing dan juga oleh para dokter di Klinik Kiera diwaktu luangnya, Semoga bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan Archives
June 2024
|