Mandi merupakan rutinitas harian yang esensial, tidak hanya untuk kebersihan, tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya mana yang lebih baik untuk kesehatan Anda, mandi air dingin atau air panas? Masing-masing memiliki manfaat tersendiri. Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
Mandi Air Dingin: Gak Hanya Segar! Tak dapat dipungkiri, mandi air dingin setelah olahraga atau saat cuaca panas memberikan efek menyegarkan. Menyiram tubuh dengan air dingin tidak hanya menurunkan suhu tubuh dan mengurangi keringat, tetapi juga memberikan sensasi kebersihan dan kesejukan yang tak tertandingi. Namun, manfaat mandi air dingin tidak terbatas pada sensasi kesegaran semata. Fakta menarik yang didukung oleh penelitian menunjukkan bahwa mandi air dingin memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, salah satunya adalah peningkatan sirkulasi darah. Ketika tubuh kita terpapar air dingin, respons alami tubuh adalah dengan meningkatkan aliran darah ke organ-organ dalam, yang pada gilirannya dapat memfasilitasi distribusi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh dengan lebih efisien. Hal ini didukung oleh penelitian oleh Costello JT, et al (2015). Selain itu, mandi air dingin juga bisa berfungsi sebagai latihan bagi sistem kekebalan tubuh kita. Dalam penelitian berjudul "Immune system of cold-exposed and cold-adapted humans" oleh Brenner IKM, et al (1999), disebutkan bahwa paparan suhu dingin dapat merangsang sistem kekebalan dengan meningkatkan produksi sel darah putih, sel yang berperan penting dalam melawan infeksi. Tidak hanya itu, mandi air dingin juga memiliki potensi untuk meningkatkan mood. Efek 'shock' yang dihasilkan oleh air dingin dapat memicu produksi endorfin, hormon yang sering disebut sebagai 'hormon kebahagiaan'. Hal ini didukung oleh penelitian berjudul "Effects of cold showering on health and work" oleh Buijze GA, et al (2016), yang menunjukkan bahwa mandi air dingin dapat membantu memperbaiki mood dan memberikan efek stimulasi mental. Namun, penting untuk diingat bahwa meski manfaat mandi air dingin ini menjanjikan, tidak semua orang mungkin mendapat manfaat yang sama. Respon individu terhadap suhu dingin bisa berbeda-beda, dan beberapa kondisi kesehatan tertentu mungkin membuat mandi air dingin kurang baik bagi sebagian orang yang nanti akan dibahas dibawah. Mandi Air Panas: Menenangkan dan Merelaksasi Mandi air panas seringkali diidentikkan dengan suasana yang menenangkan dan merelaksasi. Pilihan ini menjadi favorit bagi banyak orang, terutama setelah menjalani hari yang panjang atau melelahkan. Namun, apa sajakah manfaat mandi air panas untuk kesehatan kita? Pertama, mandi air panas memiliki kapasitas untuk meredakan stres dan meningkatkan kualitas tidur. Panas dapat membantu merelaksasi otot dan saraf di tubuh kita, yang mengurangi ketegangan dan menstimulasi relaksasi. Studi berjudul "Passive body heating improves sleep patterns in female patients with fibromyalgia" oleh Silva A, et al (2018) menunjukkan bahwa mandi air panas sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, yang sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Kedua, mandi air panas juga dapat membantu meredakan sakit otot dan sendi. Ketika tubuh kita terpapar air panas, aliran darah lokal meningkat, yang membantu meredakan rasa sakit dan kekakuan otot, terutama setelah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang intens. Studi berjudul "The effects of repeated thermal therapy for patients with chronic pain" oleh Masuda A, et al (2005), membuktikan bahwa terapi panas dapat efektif meredakan nyeri kronis. Ketiga, mandi air panas juga berkontribusi terhadap kesehatan kulit. Panas membuka pori-pori kulit dan membantu menghilangkan kotoran dan minyak, yang dapat membantu mencegah jerawat dan komedo. Hal ini didukung oleh penelitian oleh Gryka D, et al (2014), yang menyimpulkan bahwa sauna (yang memanfaatkan panas) dapat meningkatkan kesehatan kulit. Namun demikian, meski mandi air panas memiliki beragam manfaat, penting juga untuk mempertimbangkan beberapa faktor seperti durasi dan suhu air. Terlalu lama terpapar air yang terlalu panas bisa berpotensi membahayakan, terutama bagi individu tertentu yang akan dibahas dibawah. Jika ingin berumur panjang, lebih baik mandi air dingin / air panas? Tidak ada rumus pasti untuk mencapai umur panjang, tetapi menarik untuk melihat bagaimana kebiasaan hidup, termasuk rutinitas mandi, para centenarian (orang-orang yang berusia 100 tahun atau lebih) mungkin berkontribusi pada longevitas mereka. Sebagian besar penelitian tentang longevitas menunjukkan bahwa pola hidup yang sehat, genetika, lingkungan, dan faktor-faktor psikososial semuanya memainkan peran. Studi oleh National Geographic Fellow dan penulis "Blue Zones", Dan Buettner, mengidentifikasi beberapa 'Zona Biru' di dunia tempat orang-orang hidup paling lama. Zona-zona ini meliputi Okinawa di Jepang; Sardinia di Italia; Nicoya di Kosta Rika; Icaria di Yunani; dan Loma Linda di California. Berbagai kebiasaan hidup diidentifikasi yang berpotensi berkontribusi pada longevitas ini, dan menariknya, beberapa di antaranya berkaitan dengan bagaimana mandi dapat mempengaruhi kesehatan kita. Misalnya, di Okinawa dan Icaria, masyarakatnya sering menggunakan pemandian air panas sebagai bagian dari rutinitas mereka, baik untuk kebersihan maupun relaksasi. Ini berhubungan dengan manfaat mandi air panas yang telah dibahas sebelumnya, seperti meredakan stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meredakan sakit otot dan sendi. Studi telah menunjukkan bahwa stres kronis dapat memperpendek usia hidup, jadi manfaat relaksasi dari mandi air panas mungkin berkontribusi pada longevitas. Di sisi lain, di banyak negara Nordik seperti Swedia dan Finlandia - bukan Zona Biru, tetapi negara-negara dengan angka harapan hidup yang tinggi - mandi air dingin dan sauna adalah bagian integral dari budaya mereka. Biasanya, mereka akan bergantian antara sauna (yang mirip dengan mandi air panas dalam hal meningkatkan sirkulasi dan relaksasi) dan berenang di air dingin. Ini dapat menstimulasi sirkulasi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan mood - semua manfaat yang berpotensi berkontribusi pada umur panjang. Tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa mandi air panas atau air dingin akan membuat Anda hidup lebih lama. Namun, dampak potensial mereka pada stres, tidur, kesehatan jantung, mood, dan sistem kekebalan menunjukkan bahwa mereka mungkin memiliki peran dalam pola hidup yang mendukung longevitas. Yang paling penting untuk diingat adalah bahwa mandi, baik dengan air panas atau dingin, adalah hanya satu bagian dari pola hidup sehat. Faktor-faktor lain seperti diet seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, hubungan sosial yang kuat, dan hidup dengan tujuan juga sangat penting untuk longevitas. Mandi Air Panas/Air Dingin: Ingat Manfaat dan Risiko Baik mandi air panas maupun dingin memiliki berbagai manfaat kesehatan, namun penting untuk memahami bahwa keduanya juga dapat memiliki risiko sendiri, apalagi jika memiliki penyakit jantung. Mengambil tindakan risiko ini dapat membantu anda atau keluarga anda untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko dari mandi air dingin ataupun air panas. Pertama, mandi air dingin, meski bisa menjadi 'latihan' bagi sistem kekebalan dan meningkatkan mood, juga perlu diterapkan dengan hati-hati, terutama jika dilakukan tiba-tiba atau di lingkungan yang sangat dingin atau terlalu lama berada, bisa berdampak pada jantung dan sistem peredaran darah kita. Respons pertama tubuh terhadap suhu dingin adalah vasokonstriksi, atau penyempitan pembuluh darah. Ini adalah upaya tubuh untuk meminimalkan kehilangan panas dan menjaga suhu tubuh tetap stabil. Namun, vasokonstriksi ini juga berarti bahwa jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah yang menyempit. Ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Untuk sebagian besar orang yang sehat, ini mungkin bukan masalah, tetapi bagi mereka yang memiliki kondisi jantung atau pembuluh darah yang ada, bisa berisiko tinggi. Hati-hati jika anda memiliki penyakit jantung koroner atau gagal jantung. Bisa-bisa karena ada perubahan suhu yang mendadak, atau terpapar suhu dingin terlalu lama, muncul keluhan angina atau gagal jantung. Kedua, mandi air panas. Meski dapat merelaksasi otot dan meningkatkan kualitas tidur, air yang terlalu panas dapat membahayakan kulit. Air panas dapat menghapus minyak alami kulit, yang dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi. Mandi air panas memiliki efek yang berlawanan dengan mandi air dingin. Suhu panas dari air menyebabkan pembuluh darah kita melebar atau vasodilatasi. Tujuannya adalah untuk memungkinkan lebih banyak darah mengalir ke permukaan kulit, yang membantu melepaskan panas dan mendinginkan tubuh. Vasodilatasi ini bisa mempengaruhi tekanan darah kita. Karena lebih banyak darah dialirkan ke permukaan kulit, tekanan darah dapat turun. Bagi banyak orang, penurunan tekanan darah ini tidak masalah dan bahkan bisa merasa menenangkan dan merelaksasi. Namun, bagi beberapa orang, terutama mereka yang menderita tekanan darah rendah, memiliki penyakit jantung dengan tekanan darah yang cenderung rendah, atau sedang mendapatkan pengobatan hipertensi dengan penggunaan beberapa jenis obatm hal ini bisa berpotensi berbahaya. Turunnya tekanan darah bisa menyebabkan pusing atau kehilangan keseimbangan, dan dalam beberapa kasus, bisa menyebabkan pingsan. Kesimpulan & Penutup Pada akhirnya yang paling penting untuk diingat adalah bahwa mandi, baik dengan air panas atau dingin, adalah hanya satu bagian dari pola hidup sehat. Faktor-faktor lain seperti diet seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, hubungan sosial yang kuat, dan hidup dengan tujuan juga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan umur yang panjang. Anda bisa mandi air dingin untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anda tetap prima, ekstra endorphin yang didapat setelah mandi air dingin juga bisa bermanfaat dalam memulai hari anda. Anda juga bisa mandi air panas untuk relaksasi dan meningkatkan kualitas tidur. Karena alasan itulah saya biasanya memulai hari dengan mandi air dingin, dan mandi air panas setelah bekerja seharian dan siap untuk beristirahat. Tapi sekali lagi, semua ini tentunya harus disesuaikan dengan preferensi dan kerentanan masing-masing individu. Semoga apa yang disampaikan pada artikel ini bermanfaat untuk sahabat. Jika dinilai bermanfaat silahkan dishare. Terimakasih telah membaca artikel ini sampai selesai. Salam Sehat! Dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Klinik Kiera |
PenulisArtikel di website ini dituliskan tim marketing dan juga oleh para dokter di Klinik Kiera diwaktu luangnya, Semoga bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan Archives
June 2024
|