Kiera Clinic
  • Tentang Kami
    • Sejarah Pendirian
    • Visi, Misi & Nilai
    • Struktur Organisasi
    • Kerjasama
  • Our Team
    • Dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP, FIHA
    • Dr. Kika Sri Utami Suwarto SpA, M.Kes.
    • Dr. Muhamad Radyn Haryadi Widjaya Sp.D.V
    • Dr. Marlond Rainol Leleulya, Sp.P
    • Dr. Maria Oswari SpS
    • Siti Sarah. M.Psi
    • Dr. Romi Tamsil
    • Dr. Ayu Ameliya
    • Dr. Christine Natalia Tjong
    • Dr. Nida Ankhofiyya
  • Pelayanan
    • Kiera Angsamerah
    • Klinik Khitan/Sunat >
      • Informasi Khitan
      • Informasi Khitan
    • Klinik Anak >
      • Vaksinasi Anak
    • Klinik Gizi >
      • Konsultasi Pengelolaan Berat Badan
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah >
      • ABPM
      • Echocardiography
      • Elektrokardiografi (EKG)
      • Holter
      • Treadmill Stress Test
    • Klinik Kulit
    • Kiera Skin & Beauty >
      • PICO LASER
    • Klinik Paru
    • Klinik Psikologi
    • Klinik Saraf
    • Klinik Umum
    • Medical Check Up
    • Pelatihan RJP/BHD >
      • BHD untuk untuk Bayi (0 hingga 12 Bulan)
      • BHD untuk Anak-Anak (1 Tahun hingga Pubertas)
      • BHD untuk Dewasa
      • Penggunaan Defibrillator Eksternal Otomatis (AED)
      • AED untuk Anak-anak dan Bayi
      • Pemberian Bantuan Napas
      • Penanganan Sumbatan Jalan Napas (Choking)
      • BHD Pada Kondisi Khusus
    • Pelayanan Farmasi >
      • Informasi Obat
    • Pelayanan Mobile >
      • MCU Mobile
      • Vaksinasi Mobile
    • Pemeriksaan Laboratorium
    • Layanan Home Care
    • Vaksinasi >
      • BCG
      • Campak
      • Cervarix
      • Flubio HL
      • Fluarix Tetra
      • Gardasil
      • Havrix Junior
      • Menivax
      • PCV 13
      • Varicella
  • Pendaftaran
    • Konsultasi Dokter
  • Home Care
  • Informasi Kesehatan
    • Artikel Kesehatan
    • Kajian Kesehatan Islam
    • Pesan Konten
  • BERITA
    • Event Klinik Kiera
    • Informasi Lowongan Pekerjaan

ARTIKEL KESEHATAN

Mau menikah, apa perlu test kesehatan?

14/5/2024

Comments

 
Picture
Menjelang pernikahan, banyak calon pengantin yang bertanya-tanya mengenai perlunya melakukan tes kesehatan. Langkah ini bukan tanpa alasan; dibaliknya ada tujuan yang mendalam terkait kesiapan berumah tangga. Salah satu aspek penting dalam pernikahan adalah hubungan seksual yang tidak hanya halal tapi juga memuaskan sehingga keluarga yang dibina akan lebih harmonis. Untuk itu, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi oleh kedua belah pihak menjadi sangat penting, termasuk deteksi dini penyakit yang dapat mempengaruhi fungsi seksual dan reproduksi. Tes kesehatan pra-nikah membantu calon pasangan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi kesehatan mereka dan memastikan bahwa keduanya siap untuk menjalani kehidupan intim yang sehat.

Kemudian, aspek lain yang sangat penting adalah keinginan calon pengantin untuk memiliki keturunan yang sehat. Banyak penyakit genetik atau keturunan yang bisa dideteksi melalui tes genetik pra-nikah, yang memungkinkan pasangan untuk mendapatkan konseling dan penanganan yang tepat sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Informasi ini sangat berharga dalam perencanaan keluarga dan meminimalisir risiko penurunan kondisi kesehatan yang mungkin diwariskan kepada anak. Tes ini juga mencakup pemeriksaan fertilitas yang dapat membantu pasangan mempersiapkan segala kemungkinan yang berkaitan dengan proses kehamilan.

Di sisi lain, memiliki pasangan yang sehat memungkinkan pernikahan untuk berjalan lebih lama dan lebih bahagia. Kesehatan yang baik merupakan fondasi utama dalam menjalani kehidupan bersama, menghadapi tantangan, dan menikmati momen bersama tanpa dibayangi kekhawatiran penyakit kronis atau masalah kesehatan lainnya. Tes kesehatan pra-nikah memberikan gambaran umum kondisi fisik kedua calon, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil langkah preventif atau pengobatan sejak dini, yang pada akhirnya mendukung keharmonisan dan kebahagiaan berkeluarga.

Ketika Skrining Pra-Nikah Menjadi Wajib di Beberapa Negara

Skrining kesehatan pra-nikah adalah proses penting yang mengevaluasi kesehatan calon pengantin untuk mendeteksi kemungkinan risiko kesehatan yang dapat mempengaruhi pasangan maupun keturunan mereka. Beberapa negara telah membuat skrining ini wajib sebagai bagian dari usaha pemerintah untuk mengurangi penyebaran penyakit, meningkatkan kesadaran kesehatan, dan mendukung pernikahan serta keluarga yang sehat.

Di beberapa negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, skrining pra-nikah sudah menjadi keharusan. Kebijakan ini diimplementasikan untuk mengatasi penyebaran penyakit menular seksual dan penyakit genetik. Di Arab Saudi, misalnya, pasangan yang akan menikah wajib menjalani tes untuk mendeteksi kondisi genetik seperti talasemia dan anemia sel sabit, serta penyakit menular seperti hepatitis dan HIV. Kebijakan serupa juga diadopsi oleh Bahrain dan Oman, mengharuskan pasangan untuk mendapatkan sertifikat kesehatan sebelum mereka dapat menikah secara resmi.

Israel memiliki pendekatan yang agak berbeda. Negara ini memiliki program skrining genetik pra-nikah yang lebih terstruktur, terutama di kalangan komunitas Yahudi. Program ini dikenal sebagai "Dor Yeshorim" yang berarti "Generasi Jujur." Program ini dirancang untuk mencegah penyakit genetik yang sering terjadi dalam populasi Yahudi, seperti Thalassemia dan Tay-Sachs. Partisipasi dalam program Dor Yeshorim bersifat sukarela dan anonim. Pasangan yang akan menikah bisa mendapatkan skrining untuk mengetahui apakah mereka pembawa gen penyakit yang sama. Jika kedua pasangan merupakan pembawa, mereka akan diberi informasi ini untuk membantu dalam pengambilan keputusan pernikahan dan perencanaan keluarga.

Hasil dari skrining pra-nikah telah terbukti bermanfaat. Misalnya, di Arab Saudi, pengenalan skrining wajib telah membantu dalam mengurangi tingkat penyakit genetik yang diturunkan seperti talasemia. Pasangan yang diidentifikasi sebagai pembawa penyakit mendapatkan konseling genetik, yang membantu mereka membuat keputusan yang lebih informasi tentang reproduksi dan kesehatan anak. Di negara-negara lain yang menerapkan kebijakan ini, seperti Iran, program skrining telah berkontribusi pada penurunan signifikan dalam tingkat kelahiran anak dengan gangguan genetik tertentu.

Pemeriksaan Kesehatan Pranikah yang Direkomendasikan

Di Indonesia, skrining kesehatan pranikah mulai mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat, meskipun belum menjadi keharusan secara nasional. Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah dianggap penting untuk mempersiapkan pernikahan yang sehat dan meminimalisir risiko masalah kesehatan pada keturunan. Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan yang umumnya direkomendasikan untuk calon pasangan pengantin di Indonesia.

  • Pemeriksaan Umum oleh Dokter
Pemeriksaan kesehatan umum oleh dokter merupakan langkah awal yang sangat penting dalam rangkaian persiapan pra-nikah. Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa calon pasangan pengantin berada dalam kondisi kesehatan yang optimal, untuk menghindari masalah kesehatan yang mungkin mengganggu keharmonisan rumah tangga di masa depan. Selama pemeriksaan, dokter akan melakukan wawancara mendetail untuk memahami riwayat kesehatan dan gaya hidup pasangan, serta melakukan pemeriksaan fisik yang fokus pada deteksi kondisi kesehatan yang mungkin belum diidentifikasi. Beberapa kondisi kesehatan seperti hipertensi yang sering tidak menunjukkan gejala jelas tetapi bisa memiliki dampak jangka panjang yang serius, harus dikelola dengan baik untuk mendukung kehidupan berumah tangga yang sehat. Buta warna, meskipun tampaknya tidak mengancam, adalah kondisi lain yang penting untuk diidentifikasi karena dapat diturunkan kepada anak-anak. Skrining untuk penyakit endemis seperti tuberkulosis (TBC) juga sangat penting, terutama di negara-negara seperti Indonesia, di mana TBC masih sangat umum. Jika salah satu calon pengantin atau keluarganya memiliki riwayat kontak atau pengobatan TBC. Keberadaan infeksi TBC baik aktif atau laten penting untuk dilakukan sehingga bisa diberikan pengobatan sebelum melanjutkan ke jenjang pernikahan, mencegah risiko penularan ke pasangan atau anak-anak di masa depan.

  • Status Imunisasi
Selain itu, dokter akan menilai status imunisasi untuk memastikan bahwa semua vaksinasi penting telah diterima dan menentukan apakah ada yang perlu diperbarui atau dilengkapi, guna mencegah risiko infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan. Penyakit seperti influenza, rubella dan cacar air, bisa berdampak serius jika terjadi selama kehamilan, janin bisa mengalami kelainan bawaan dan bisa terjadi keguguran. Memeriksa dan melengkapi imunisasi sebelum menikah dapat membantu melindungi ibu hamil dan bayi dari berbagai penyakit berbahaya.

  • Pemeriksaan laboratorium 
Untuk mendukung pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang melalui tes laboratorium diperlukan untuk memberikan gambaran lebih detail tentang kondisi kesehatan internal. Tes darah lengkap umumnya dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi seperti anemia dan infeksi laten yang mungkin tidak menunjukkan gejala nyata. Tes urine juga menjadi komponen penting dalam skrining pra-nikah, karena melalui tes ini fungsi ginjal dapat dievaluasi dan potensi diabetes dapat dideteksi lebih dini. Tes-tes ini membantu mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin belum diketahui sehingga dapat ditangani sebelum memasuki kehidupan pernikahan.

  • Pemeriksaan penunjang lainnya
Selain tes darah dan urine, pemeriksaan penunjang lain seperti rontgen dada dan ultrasonografi (USG) memiliki peran penting dalam mendeteksi kondisi yang mungkin tidak terlihat selama pemeriksaan fisik. Rontgen dada bisa sangat bermanfaat untuk mendeteksi kelainan pada jantung atau paru-paru. Misalnya, pembesaran jantung yang pada tahap awal seringkali tidak menunjukkan gejala, bisa terdeteksi melalui rontgen dada. Kondisi ini penting untuk diketahui sejak dini karena dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang seseorang. Selain itu, kelainan paru-paru seperti tuberkulosis (TBC), yang masih cukup umum terjadi di Indonesia, juga dapat teridentifikasi melalui pemeriksaan ini. Penemuan dini kelainan seperti TBC penting untuk manajemen kesehatan yang efektif dan pencegahan penularan penyakit kepada pasangan.
Untuk wanita, pemeriksaan USG merupakan alat diagnostik yang sangat berguna, terutama dalam mendeteksi kondisi yang berkaitan dengan sistem reproduksi seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). PCOS adalah salah satu penyebab umum masalah kesuburan dengan gejala yang seringkali tidak terlalu terasa. Melalui USG, dokter bisa memeriksa keberadaan kista pada ovarium yang merupakan salah satu indikator PCOS, serta melakukan evaluasi terhadap struktur pelvis lainnya.

  • Skrining Penyakit Menular Seksual
Skrining penyakit menular seksual (PMS) adalah aspek penting lain dari pemeriksaan kesehatan pra-nikah. Calon pasangan pengantin disarankan untuk menjalani tes untuk HIV/AIDS, hepatitis B, dan sifilis—penyakit yang dapat memiliki dampak serius tidak hanya pada individu yang terinfeksi, tetapi juga pada pasangan dan kesehatan reproduksi mereka di masa depan. Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui juga merupakan risiko besar yang dapat diminimalisir dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat. Skrining PMS tidak hanya memfasilitasi intervensi medis yang tepat waktu tetapi juga mendukung perencanaan kehamilan yang sehat, meminimalkan risiko komplikasi serius yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang akan lahir. Menyadari dan mengelola kondisi ini sebelum menikah dapat membantu pasangan mempersiapkan masa depan yang lebih sehat dan terinformasi.

  • Pemeriksaan Kesuburan Pasangan
Pemeriksaan kesuburan dapat menjadi komponen integral dari skrining pra-nikah, terutama bagi pasangan yang mungkin memiliki kekhawatiran mengenai kemungkinan masalah fertilitas di masa depan. Tes ini dirancang untuk menilai kesehatan reproduksi kedua pasangan, meliputi analisis sperma untuk pria, yang memeriksa jumlah, motilitas, dan morfologi sperma. Untuk wanita, pemeriksaan mungkin termasuk tes hormon yang mengevaluasi kadar hormon reproduksi yang mempengaruhi kesuburan, serta USG ovarium yang membantu mengidentifikasi kondisi seperti PCOS atau masalah lain yang mungkin mempengaruhi kemampuan untuk hamil. Memahami kondisi kesuburan ini tidak hanya membantu dalam perencanaan keluarga tetapi juga memungkinkan intervensi medis tepat waktu jika diperlukan untuk mengatasi masalah kesuburan.

  • Pemeriksaan Genetik.
Pemeriksaan genetik merupakan aspek penting dari pemeriksaan pra-nikah bagi pasangan dengan riwayat keluarga penyakit genetik. Melalui konseling genetik, pasangan dapat menerima informasi detil tentang risiko mewariskan kondisi genetik tertentu kepada keturunan mereka, seperti thalassemia atau cystic fibrosis. Tes genetik spesifik tidak hanya mengidentifikasi pembawa penyakit tapi juga menginformasikan pilihan-pilihan yang tersedia untuk manajemen kondisi tersebut sebelum dan selama kehamilan, memungkinkan pasangan membuat keputusan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

Skrining Pra-Nikah di Klinik Kiera
​

Di Klinik Kiera, kami memahami pentingnya persiapan kesehatan menyeluruh sebelum memasuki jenjang pernikahan. Oleh karena itu, kami menyediakan layanan skrining pra-nikah yang komprehensif, bekerja sama dengan Angsamerah, lembaga yang telah dikenal luas dalam menyediakan layanan kesehatan seks dan reproduksi berkualitas tinggi. Kerjasama ini memungkinkan kami untuk menawarkan layanan yang tidak hanya fokus pada pemeriksaan kesehatan fisik dan reproduksi umum, tetapi juga penanganan isu-isu spesifik yang berkaitan dengan kesehatan seksual yang sangat penting bagi keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga masa depan.

Layanan skrining pra-nikah di Klinik Kiera dirancang untuk memberikan gambaran lengkap tentang kesehatan fisik dan reproduksi kedua calon pasangan. Program ini meliputi serangkaian tes kesehatan seperti pemeriksaan darah lengkap, analisis urine, skrining penyakit menular seksual, dan pemeriksaan kesuburan yang melibatkan analisis sperma untuk pria dan USG ovarium untuk wanita. Selain itu, jika dirasa perlu, kami bisa merujuk pasangan yang berisiko memiliki riwayat keluarga dengan penyakit genetik untuk melakukan pemeriksaan genetik sehingga yang diperlukan. Skining pra-nikah yang kami berikan akan memastikan setiap pasangan mendapatkan informasi dan persiapan terbaik sebelum melangkah ke kehidupan berumah tangga.

Mengingat pentingnya kesehatan seks dan reproduksi dalam membentuk fondasi keluarga yang sehat, kami di Klinik Kiera bersama dengan Angsamerah berkomitmen untuk mendukung setiap pasangan dengan layanan yang tidak hanya terpercaya tetapi juga penuh empati dan rasa hormat. Setiap sesi konseling dan pemeriksaan dilakukan oleh tenaga profesional yang berpengalaman, memastikan bahwa privasi dan kenyamanan Anda selalu terjaga. Dengan skrining pra-nikah dari Klinik Kiera, calon pasangan dapat merencanakan masa depan mereka dengan lebih baik, bebas dari kekhawatiran kesehatan yang mungkin mengganggu kebahagiaan bersama.
Comments

    Penulis

    Artikel di website ini dituliskan tim marketing dan juga oleh para dokter di Klinik Kiera diwaktu luangnya, Semoga bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan

    Picture

    Archives

    January 2025
    June 2024
    May 2024
    April 2024
    March 2024
    February 2024
    January 2024
    December 2023
    November 2023
    October 2023
    September 2023
    July 2023
    June 2023
    May 2023
    March 2023
    February 2023
    January 2023
    August 2022

Lokasi Kami

Picture
Silahkan klik gambar peta untuk melihat posisi kami di Google Map

Hubungi Kami

Picture
Silahkan unduh kartu nama kami, scan untuk secara otomatis menyimpan nomor kami, atau klik untuk melihat tautan kami di LinkTree
  • Tentang Kami
    • Sejarah Pendirian
    • Visi, Misi & Nilai
    • Struktur Organisasi
    • Kerjasama
  • Our Team
    • Dr. Erta Priadi Wirawijaya SpJP, FIHA
    • Dr. Kika Sri Utami Suwarto SpA, M.Kes.
    • Dr. Muhamad Radyn Haryadi Widjaya Sp.D.V
    • Dr. Marlond Rainol Leleulya, Sp.P
    • Dr. Maria Oswari SpS
    • Siti Sarah. M.Psi
    • Dr. Romi Tamsil
    • Dr. Ayu Ameliya
    • Dr. Christine Natalia Tjong
    • Dr. Nida Ankhofiyya
  • Pelayanan
    • Kiera Angsamerah
    • Klinik Khitan/Sunat >
      • Informasi Khitan
      • Informasi Khitan
    • Klinik Anak >
      • Vaksinasi Anak
    • Klinik Gizi >
      • Konsultasi Pengelolaan Berat Badan
    • Klinik Jantung dan Pembuluh Darah >
      • ABPM
      • Echocardiography
      • Elektrokardiografi (EKG)
      • Holter
      • Treadmill Stress Test
    • Klinik Kulit
    • Kiera Skin & Beauty >
      • PICO LASER
    • Klinik Paru
    • Klinik Psikologi
    • Klinik Saraf
    • Klinik Umum
    • Medical Check Up
    • Pelatihan RJP/BHD >
      • BHD untuk untuk Bayi (0 hingga 12 Bulan)
      • BHD untuk Anak-Anak (1 Tahun hingga Pubertas)
      • BHD untuk Dewasa
      • Penggunaan Defibrillator Eksternal Otomatis (AED)
      • AED untuk Anak-anak dan Bayi
      • Pemberian Bantuan Napas
      • Penanganan Sumbatan Jalan Napas (Choking)
      • BHD Pada Kondisi Khusus
    • Pelayanan Farmasi >
      • Informasi Obat
    • Pelayanan Mobile >
      • MCU Mobile
      • Vaksinasi Mobile
    • Pemeriksaan Laboratorium
    • Layanan Home Care
    • Vaksinasi >
      • BCG
      • Campak
      • Cervarix
      • Flubio HL
      • Fluarix Tetra
      • Gardasil
      • Havrix Junior
      • Menivax
      • PCV 13
      • Varicella
  • Pendaftaran
    • Konsultasi Dokter
  • Home Care
  • Informasi Kesehatan
    • Artikel Kesehatan
    • Kajian Kesehatan Islam
    • Pesan Konten
  • BERITA
    • Event Klinik Kiera
    • Informasi Lowongan Pekerjaan